Label

10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru

10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru - come back sahabat Hallo sahabat bondowoso community 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru, Pada sharing bondowoso community kali ini yang berjudul 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru, kali ini saya sebagai admin ganteng :v akan membuat artikel semoga artikel ini sangat sangat sangat membantu anda semua yang sedang pusing mencari cari di google jangan lupa sebarkan juga ya supaya teman kalian tau bahwa blog ini sagat berguna :v

materi : 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru
Judul : 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru

lihat juga


10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru

Artikel berita terbaru, Artikel tips and trick,


Image
Obat dapat dilihat sebagai pedang bermata dua. Dapat memberikan kesembuhan, namun dapat pula menyebabkan kesakitan bahkan kematian. Demikian disampaikan Prof. DR. dr. Rianto Setiabudy SpFK, dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Menurut Rianto, masalah penggunaan obat yang baik dan benar masih menjadi fenomena kompleks. Banyak mitos keliru yang berkembang di masyarakat tentang penggunaan obat yang justru dapat memperburuk derajat kesehatan seseorang.

"Prinsipnya, gunakan obat yang mantab manfaatnya, aman, sesuai dengan kondisi seseorang dan terjangkau," kata Rianto saat acara forum diskusi di Jakarta, Kamis, (29/3/2012).

Rianto menuturkan, penggunaan obat dapat dikatakan rasional apabila indikasi penggunaannya tepat, dosis dan cara pemberian tepat, lama pemberian tepat, dan biaya terjangkau.

Sebagai Guru Besar Farmakologi FKUI, Rianto menjabarkan 10 mitos yang salah di masyarakat terkait penggunaan obat, seperti dijelaskan di bawah ini :

1. Meningkatkan dosis obat menyebabkan penyakit lebih cepat sembuh
"Tidak benar. Salah besar jika ada orang yang beranggapan demikian," ucap Rianto. Ia menjelaskan, seorang pasien tidak boleh meningkatkan dosis obat tanpa sepengetahuan dokter yang bersangkutan. Tindakan ini dinilainya justru dapat menimbulkan masalah kesehatan yang baru.

2. Menggunakan lebih banyak jenis obat lebih manjur
Penggunaan berbagai macam jenis obat untuk mengatasi satu jenis penyakit dengan alasan biar cepat sembuh bukan cara yang tepat. Penggunaan obat dengan jenis yang beragam akan percuma karena besar kemungkinan obat tersebut memiliki kandungan yang sama. "Kalau bisa pakai satu obat, pakai satu saja," katanya.3. Obat "paten" atau mahal akan lebih manjur dari yang murah
Tidak benar jika ada orang yang beranggapan dengan membeli obat yang mahal, maka penyakitnya bisa lebih cepat sembuh. Masyarakat harus tahu bahwa obat paten dan generik memiliki khasiat yang sama. "Bahkan kalau ada keluarga saya yang sakit, saya selalu kasih obat generik," ujar Rianto.

4. Kalau suatu obat terbukti manjur untuk orang lain, pasti akan manjur juga untuk saya
Belum tentu. Tidak semua obat yang cocok bagi orang lain pasti cocok pula untuk Anda. Sebagai contohnya, seseorang yang sama-sama menggunakan kacamata minus belum tentu dapat menggunakan kacamata orang lain yang sama-sama memakai kacamata minus.

"Jadi semua tergantung dari sejauh mana tingkat keparahan penyakit orang dan untuk memastikannya harus diperiksakan ke dokter," tegas Rianto.

5. Orang tipe "badak" perlu dosis besar
'Apabila orang lain dosisnya cukup satu, saya tidak mempan dan harus makan dua atau tiga obat sekaligus' Pernyataan itu mungkin sering kita dengar. Tetapi menurut Rianto, tidak semua obat memiliki tingkat yang seramah itu jika dikonsumsi tidak sesuai dosis. "Karena ada obat yang apabila dikonsumsi berlebihan jutru akan menimbulkan efek samping berbahaya," ucapnya.

6. Suntik mempercepat sembuhnya sakit
Banyak orang beranggapan suntik itu lebih manjur. Tetapi pada orang yang mengalami alergi pemberian obat dengan cara disuntik jauh lebih berbahaya dari pada yang diminum. "Jadi janganlah mendesak dokter untuk minta disuntik," katanya

7. Makan obat dalam waktu lama bisa merusak ginjal
"Beberapa pasien hipertensi menderita stroke karena mitos yang ke tujuh ini," katanya. Banyak pasien berpikir, konsumsi obat yang banyak dan terus menerus dalam jangka waktu lama dapat merusak ginjal. Padahal keputusan mereka untuk memberhentikan minum obat justru dapat berdampak lebih fatal. "Jutru yang erusak ginjalnya itu adalah hipertensinya, bukan obatnya," jelanya

8. Obat tradisional atau herbal pasti aman
Obat herbal atau tradisional belum tentu aman. Menurut Rianto, obat yang seratus persen aman adalah plasebo karena tidak memiliki khasiat.

9. Vitamin adalah kebutuhan esensial untuk mempertahankan kesehatan tubuh
Seseorang tidak memerlukan asupan multivitamin. Karena sebanyak apa pun seseorang mengonsumsi vitamin, hal itu tidak akan mampu menggantikan posisi dari makanan. 

10. Suplemen makanan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan
Suplemen bentuknya memang seperti obat tetapi dia bukan obat. Produen boleh mengklaim apa aja tentang khasiat suplemen yang mereka buat tanpa harus membuktikan, asal tidak mengklaim menyembuhkan atau menceagh suatu penyakit. "Ini yang tidak disktehui konsumen," katanya.


Demikianlah Artikel 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru

Sekian materi 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini semoga kalian bisa kembali lagi ke sini dan mengajak teman kalian menuju ke sini supaya saya lebih semangat lagi untuk update artikel maka sebarkan link blog ini dan jangan lupa untuk komentar bisa melalui facebook juga lho komentarnya .

Anda sedang membaca artikel 10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru dan artikel ini url permalinknya adalah http://bondowoso-jawa.blogspot.com/2012/07/10-mitos-penggunaan-obat-yang-keliru.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "10 Mitos Penggunaan Obat yang Keliru"

Posting Komentar