materi : kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
Judul : kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
Artikel bahasa indonesia, kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-23-24-semester2.html
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 16 sampai 18 semester 2
http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-16-18-semester2.html
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 13 sampai 14 semester 2
http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-13-14-semester2.html
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 8 sampai 12 semester 2
http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/jawaban-bahasa-indonesia-hal-8-12-semester-2.html
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 28 sampai 29 semester 2 http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-28-29-semester2.html kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 30 sampai 31 semester 2 http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-30-31-semester2.html
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 28 sampai 29 semester 2 http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-28-29-semester2.html kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 30 sampai 31 semester 2 http://bondowoso-jawa.blogspot.co.id/2016/01/kunci-jawaban-tugas-bahasa-indonesia-30-31-semester2.html
Sebuah teks opini/editorial diawali oleh pernyataan utama argumen. Hal utama dari argumen tersebut mengikuti pernyataan tesis mencakup ringkasan dari informasi utama yang akan digunakan sebagai pendukung. Setiap paragraf yang kalian gunakan memiliki kalimat topik yang jelas, berfungsi memperpanjang argumen utama. Kalimat yang kalian gunakan dalam setiap paragraf diuraikan untuk memperluas gagasan utama. Untuk itu dibutuhkan rincian dan bukti dalam setiap paragraf agar dapat mendukung ide yang disajikan. Dalam penyajian ini, kalian dapat pula memasukkan kalimat antisipasi sudut pandang lawan yang berkemungkinan muncul. Di akhir teks opini ini, paragraf kalian ditutup dengan merangkum ide yang telah dipaparkan sebelumnya. Bagian ini berfungsi untuk menegaskan kembali sudut pandang kalian terhadap persoalan yang diutarakan. Oleh sebab itu, terlihatlah pernyataan pendapat^argumentasi^pernyataan ulang pendapat sebagai struktur yang membangun sebuah teks opini. Pada tahap pernyataan pendapat teks opini/editorial tersebut dikemukakan bahwa Indonesia memiliki banyak tempat indah yang bisa dijadikan objek wisata. Akan tetapi, tempat-tempat itu tersembunyi dan belum digarap sama sekali oleh pemerintah sebagai tujuan wisata. Setelah kalian mengetahui struktur teks yang membangun teks opini/editorial tersebut, tugas kalian selanjutnya adalah menguraikan pendapat penulis secara terperinci. Kalian diminta menguraikan berbagai argumentasi yang ada dalam teks opini/editorial di atas untuk meyakinkan pembaca agar menerima pendapat tersebut. Lalu, kalian uraikan bagaimana penulis teks itu
menyatakan ulang pendapatnya pada paragraf penutup.
menyatakan ulang pendapatnya pada paragraf penutup.
a) Pandangan penulis dalam pernyataan pendapat:
Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme dari masa lalu. Ada begitu banyak tempat indah yang tersembunyi dan masih perawan. Sayangnya, tempattempat itu belum digarap serius sebagai tujuan wisata. Jangankan membuat program wisata yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan pemerintah.
b) Argumentasi 1:
Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi alam yang salah dan serakah. Padahal, dengan pariwisata, daerah bias mendapatkan penghasilan sekaligus memelihara alam selingkungannya.
c) Argumentasi 2:
Di kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi itu terpampang nyata. Kepulauan itu memiliki pantai-pantai molek, laut yang bening dan tenang, serta ikan berwarnawarni yang menyelinap di antara terumbu karang indah. Menjelang senja, matahari menjadi bola merah yang ditelan laut jingga. Namun, di sana juga berlangsung perusakan alam yang kerap didukung para politikus. Mereka datang hanya pada saat kampanye untuk memancing suara, bahkan mempersilakan para nelayan mengebom terumbu karang. Keinginan pemerintah pusat menjadikannya sebagai taman nasional ditentang justru oleh pemerintah daerah.
d) Argumentasi 3:
Di Mentawai, Sumatera Barat, lain lagi yang terjadi. Kepulauan ini memiliki ombak terbaik untuk berselancar. Di dunia ini hanya ada tiga tempat yang memiliki barrel—ombak berbentuk terowongan—yang dapat ditemui sepanjang waktu: Hawaii, Haiti, dan Mentawai. Namun, pemerintah daerah seolah-olah tidak berdaya di sana. Resor tumbuh menjamur, tetapi kontribusi mereka kepada ekonomi daerah amat minimal. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” mereka kepada pemerintah daerah yang tidak serius membangun prasarana wisata di sana.
e) Argumentasi 4:
Dengan ribuan “surga yang tersembunyi” itu, pemerintah seharusnya bisa menaikkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negeri ini. Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik, hanya ada 8 juta wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia. Jangankan dibandingkan dengan Prancis yang mampu mendatangkan 83 juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan asing ke Indonesia masih jauh dari Malaysia, yang menurut United Nations World Tourism Organization kedatangan 25 juta pelancong pada 2012. Ini menempatkan Malaysia pada peringkat ke-10 negara dengan jumlah wisatawan asing terbanyak.
f) Argumentasi 5:
Problem utama dari tidak berkembangnyapariwisata di Indonesia adalah ceteknya kesadaran akan potensi yang kita miliki. Pemerintah pusat ataupun daerah masih lebih senang mendapatkan uang dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam. Mereka lebih suka membabat hutan untuk mengambil kayunya, menggali buminya untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau menggantikan pepohonan hutan dengan kelapa sawit. Pariwisata dianggap tidak terlalu menguntungkan—terutama untuk pejabat yang korup. Tidak ada resor atau pengelola wisata yang bisa membayar setoran ke pejabat korup sebesar yang disetor pejabat hutan atau pemilik tambang.
g) Argumentasi 7:
Kesadaran menjaga alam dan mengembangkan potensi wisata justru datang dari operator wisata. Di Togean, seorang pemilik resor harus membayar nelayan secara berkala agar mereka tidak memburu ikan dengan bom. Ia berupaya menyadarkan masyarakat tentang arti penting keindahan alam di halaman rumah mereka. Di Hulu Bahau, Kalimantan Utara, seorang ketua adat besar berhasil menyadarkan masyarakat untuk menjaga hutan. Bersama lembaga seperti WWF, masyarakat di sana mengembangkan wisata sungai dan rimba.
h) Argumentasi 8:
Pemerintah harus lebih serius memikirkan program-program untuk membungkus potensi ini agar lebih menarik. Singapura, misalnya, pulau kecil yang penuh beton itu mampu membuat banyak atraksi wisata—meski sebagian besar artifisial dan terlihat lebih indah di iklan—yang mampu menarik 15 juta wisatawan asing. Hampir dua kali lipat dari yang ke Indonesia.
i) Argumentasi 9:
Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, atau—kalau mau dikatakan agak berpandangan luas sedikit—bergesernya pun paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau Toba. Padahal tempat-tempat itu tidak perlu “dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan jalan sendiri. Berapa banyak peminat wisata yang tahu, misalnya, bahwa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, di pertemuan antara Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan arus surut Sungai Kampar, terdapat “bono”, tidal bore yang dirindukan para selancar sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di dunia.
j) Pernyataan ulang pendapat penulis:
Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata. Di tangan para pemangku kepentingan terletak tanggung jawab merayakannya
sekian artikel saya tentang
kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
Demikianlah Artikel kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2
Sekian materi kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini semoga kalian bisa kembali lagi ke sini dan mengajak teman kalian menuju ke sini supaya saya lebih semangat lagi untuk update artikel maka sebarkan link blog ini dan jangan lupa untuk komentar bisa melalui facebook juga lho komentarnya .
0 Response to "kunci Jawaban Tugas bahasa Indonesia kelas 12 Kurikulum 2013 23 sampai 24 semester 2"
Posting Komentar