Label

Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak - come back sahabat Hallo sahabat bondowoso community Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak, Pada sharing bondowoso community kali ini yang berjudul Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak, kali ini saya sebagai admin ganteng :v akan membuat artikel semoga artikel ini sangat sangat sangat membantu anda semua yang sedang pusing mencari cari di google jangan lupa sebarkan juga ya supaya teman kalian tau bahwa blog ini sagat berguna :v

materi : Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak
Judul : Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

lihat juga


Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

Artikel kesehatan ternak, Prinsip Biosecurity
Biosecurity mempunyai tiga prinsip yaitu isolasi, pengendalian lalu
lintas dan sanitasi (Segal 2008). Isolasi atau pemisahan merupakan
tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana unggas terlindungi
dari pembawa penyakit (carrier) seperti manusia, unggas tertular,
udara, air, vomites, dan hewan-hewan lain. Tindakan isolasi meliputi;
menjaga jarak minimum antara peternakan unggas sekitar 400-1000
meter, pengandangan unggas di dalam lingkungan yang terkendali,
pembuatan kasa pemisah untuk menjaga agar ternak yang di
pelihara tetap di dalam kandang dan hewan yang lain tetap di luar
(unggas liar, anjing, kucing, tikus dll), pembuatan pagar di sekeliling
peternakan untuk mengendalikan lalu lintas manusia dan hewan
lain, pembuatan tanda-tanda peringatan, memisahkan unggas
berdasarkan spesies karena unggas air berperan sebagai carrier
virus flu burung, dan penerapan sistem manajemen all in all out.
Sistem ini memungkinkan depopulasi serempak di fasilitas antara
setiap flok dan pembersihan semua kandang dan peralatan secara

teratur untuk mengurangi tekanan penularan serta untuk

memutuskan lingkaran penyakit.
Prinsip biosecurity yang kedua adalah pengendalian lalu lintas,
meliputi pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan dan
kendaraan masuk dan keluar peternakan dan di dalam area
peternakan serta tidak mengijinkan orang dan kendaraan yang tidak
berkepentingan memasuki daerah peternakan.
Prinsip biosecurity yang terakhir adalah sanitasi. Tindakan yang
dapat dilakukan adalah pembersihan dan desinfeksi secara teratur
kandang, peralatan dan kendaraan serta menjaga kebersihan pekerja
(mencuci tangan dan alas kaki sebelum dan setelah menangani
unggas).
Manajemen kesehatan ternak dapat diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan engendalian

faktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yang dimilikinya agar produktivitas ternak dapat dimaksimalkan,

kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil
ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang
diinginkan. Manajemen kesehatan ternak harus melalui suatu proses
yaitu suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.
Untuk suatu kegiatan-kegiatan tertentu proses-proses kegiatan
harus berdasarkan prinsip-prinsip efisiensi produksi dan ekonomis
serta penggunaan semua sarana dan prasarana secara efektif dengan

kaidah-kaidah yang lazim berlaku dalam kesehatan

dan kesejahteraan ternak. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan

tersebut di atas diperlukan sifat interaktif dari proses manajemen .
Banyak sekali jenis pangan yang diperdagangkan kurang memenuhi

syarat minimum kesehatan, misalnya karena tercemar

mikroorganisme, penggunaan bahan tambahan pangan dan bahan
kimia non pangan. Kendala utama kenapa pelaku tata niaga kita
belum dapat mengadopsi teknologi dalam sistem keamanan pangan
adalah belum dikembangkan dan dipahaminya “manajemen risiko”
dalam sistem keamanan pangan oleh kalangan usahawan kita. Untuk

meningkatkan kinerja manajemen resiko memerlukan skill

(keterampilan), pendidikan dan pelatihan serta komitmen yang kuat
akan produk yang dihasilkannya.
Manajemen risiko tidak harus dilakukan oleh industri peternakan
atau usaha peternakan yang besar-besar saja. Pengalaman empiris
menunjukkan bahwa aplikasi manajemen resiko yang dilakukan oleh
perusahaan kecil mampu meningkatkan pendapatan karena pada
umumnya konsumen sangat komitmen terhadap produk yang sehat.
Keamanan pangan secara umum, merupakan hal yang kompleks dan
sekaligus merupakan dampak dari interaksi antara toksisitas
mikrobiologik, kimiawi, status gizi dan ketenteraman batin. Untuk
pemenuhan bahan pangan hewani asal ternak khususnya daging

disamping pemenuhan secara kuantitatif diperlukan juga

pemenuhan syarat-syarat kualitatif (aspek nilai gizi), syarat-syarat
higiene (aspek kesehatan), syarat-syarat dan keadaan yang

menjamin ketenteraman bathin masyarakat yang menggunakan
(aspek kehalalan).
Manajemen kesehatan ternak tidak dapat dipisahkan dengan
masalah biosekuriti. Keduanya merupakan bagian integral dari

sistem keamanan pangan produk peternakan. Biosekuriti merupakan konsep integral yang mempengaruhi suksesnya system produksi ternak khususnya dalam mengurangi resiko dan

konsekuensi masuknya penyakit menular dan tidak menular. Jika
kegiatan biosekuriti dilaksanakan secara baik dan benar maka
produktivuitas ternak, efisiensi ekonomi dan produksi akan tercapai.
Sebagai bagian dari sistem manajemen maka biosekuriti sangat
penting khususnya untuk mencegah penyakit. Semua komponen
biosekuriti, system yang diterapkan (vaksinasi, pengobatan, kontrol
hewan liar dan lain-lainnya) dan sarana serta prasarana yang ada
memiliki arti tinggi terhadap keberhasilan program sekuriti.
Pada umumnya biosekuriti dibagi dalam tiga tingkatan yaitu :
a) biosekuriti konseptual, yang merupakan dasar atau basis dari
seluruh program pengendalian penyakit. Beberapa hal yang
harus dikelola antara lain pemilihan lokasi peternakan
khususnya kandang, pengaturan jenis dan umur ternak,
b) biosekuriti struktural, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
tata letak peternakan, pemisahan batas-batas unit peternakan,
pengaturan saluran limbah peternakan, perangkat sanitasi dan
dekontaminasi, instalasi tempat penyimpanan pakan dan
gudang, serta peralatan kandang dan
c) biosekuriti operasional, merupakan implementasi prosedur
manajemen untuk pengendalian penyakit di perusahaan
terutama bagaimana mengatasi suatu infeksi panyakit menular.
Aspek-aspek yang sangat perlu diperhatikan dan menjadi tujuan
pelaksanaan program biosekuriti adalah :

tidak adanya penyakit tertentu di dalam farm,

adanya jaminan resiko bagi konsumen terhadap produk
yang dihasilkan,

adanya jaminan keamanan dalam lingkupan hidup dan
sustainability usaha, dan

jaminan terhadap tiadanya resiko penyakit zoonosis khususnya bagi karyawan



Demikianlah Artikel Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

Sekian materi Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini semoga kalian bisa kembali lagi ke sini dan mengajak teman kalian menuju ke sini supaya saya lebih semangat lagi untuk update artikel maka sebarkan link blog ini dan jangan lupa untuk komentar bisa melalui facebook juga lho komentarnya .

Anda sedang membaca artikel Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak dan artikel ini url permalinknya adalah http://bondowoso-jawa.blogspot.com/2016/11/prinsip-biosecurity-dalam-kesehatan.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Prinsip Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak"

Posting Komentar