Label

Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak - come back sahabat Hallo sahabat bondowoso community Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak, Pada sharing bondowoso community kali ini yang berjudul Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak, kali ini saya sebagai admin ganteng :v akan membuat artikel semoga artikel ini sangat sangat sangat membantu anda semua yang sedang pusing mencari cari di google jangan lupa sebarkan juga ya supaya teman kalian tau bahwa blog ini sagat berguna :v

materi : Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak
Judul : Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

lihat juga


Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

Artikel kesehatan ternak, Program Biosecurity
Program biosekuriti adalah program yang berupaya untuk
membebaskan dan mengendalikan pengakit-penyakit tertentu, serta
memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ternak.

Bagi industri peternakan hal ini sangat diperlukan mengingat

ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak
menular. Oleh karena itu perhatian yang serius sangat diperlukan
dalam pelaksanaannya, dan juga perlakuan terhadap ternak yang
mati, kehadiran lalat, dan bau yang kerap kali menimbulkan
gangguan bagi penduduk sekitarnya.


Pintu gerbang suatu peternakan adalah tempat pertama bagi orang
yang mau masuk ke areal atau komplek peternakan dan merupakan
titik awal keberhasilan suatu peternakan terbebas dari wabah atau

serangan penyakit. mengkondisikan setiap orang maupun

kendaraan tidak sembarangan keluar masuk Farm, dan pintu selalu
dijaga ketat oleh petugas. Pada breeding farm dan hatchery selalu
dalam keadaan terkunci. Tidak setiap kendaraan atau orang bisa
masuk ke kawasan farm demi terlaksananya program pencegahan
penyakit. Sebelum masuk ke area breeding farm (di depan pos
keamanan), setiap kendaraan dan pengunjung/staf/karyawan harus
melewati area penyemprotan dengan desinfektan. Sebelum masuk
ke area hatchery, setiap karyawan/staf/pengunjung diwajibkan
mengganti pakaian dan disemprot dengan desinfektan. Desinfektan
yang digunakan adalah BKC atau long life dengan dosis ringan yaitu

1cc/liter air. Tujuan penggunaan desinfektan ini adalah untuk
membunuh mikroorganisme patogen yang mungkin terbawa oleh
kendaraan, karyawan/staf/pengunjung. Biosekuriti yang dilakukan
meliputi penyemprotan kendaraan, karyawan/staf/pengunjung
dengan desinfektan long life dengan dosis 1 cc/liter air di depan pos
jaga keamanan. Berikutnya dilakukan penyemprotan terhadap
karyawan/staf/pengunjung yang akan masuk ke area perkantoran
yaitu di sebelah kantor feed mill dengan desifektan long life dengan
dosis 1cc/liter air. Kemudian, sebelum masuk ke area kandang yaitu
di sebelah kantor departemen produksi, setiap karyawan/staf/
pengunjung disarankan untuk mengganti pakaian rumah dengan
pakaian kerja/pakaian yang bersih sebelum disemprot lagi dengan
desinfektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Selain aitu, di
sebagian kandang disediakan untuk mencelup kaki (dipping foot)
dan tangan (dipping hand) sebelum masuk ke dalam kandang dan
menangani ternak. Desinfektan yang digunakan untuk mencelup
kaki dan tangan adalah long life dengan dosis 1cc/liter air.
Biosekuriti yang sama dilakukan juga .


Program biosekuriti meliputi pengendalian pergerakan hewan,
peralatan, orang – orang dan sarana pengangkutan dari luar dan ke
farm yang satu ke farm yang lain. Pemisahan jenis unggas, burung
liar, binatang pengerat dan binatang yang diasingkan secara
geografis untuk memperkecil penyebaran penyakit. Vaksinasi untuk
meningkatkan sistem imunitas. Pemeriksaan prosedur untuk
mengurangi infeksi /peradangan jasad renik berbahaya dan
pengobatan untuk mencegah atau perlakuan hasil bakteri atau
protozoa penyakit. Pengendalian serangga yang dapat menyebabkan
penyakit. Penerapan disinfeksi dan prosedur yang higienis untuk
mengurangi tingkat infeksi membasmi mikroorganisme berbahaya
dan pengobatan untuk mencegah dan mengobati penyakit bakteri
dan protozoa (Grimes danJackson, 2001).

Sejalan dengan peraturan Departemen RI (2008) bahwa penerapan
biosekuriti pada peternakan dapat dilakukan dengan cara :
a) lokasi peternakan berpagar dengan satu pintu masuk rumah
tempat tinggal, kandang unggas serta kandang hewan lainnya
ditata pada lokasi terpisah
b) pembatasan secara ketat terhadap keluar masuk material
(hewan/unggas, produk unggas, pakan, kotoran unggas, alas
kandang, litter, rak telur) yang dapat membawa agen penyakit
c) pembatasan secara ketat keluar masuk orang/tamu/pekerja dan
kendaraan dari atau ke lokasi peternakan setiap orang yang
masuk atau keluar peternakan harus mencuci tangan dengan
sabun atau desinfektan
d) mencegah keluar masuknya tikus (rodensia), serangga atau
unggas lain seperti burung liar yang dapat berperan sebagai
vektor penyakit ke lokasi peternakan
e) unggas dipisahkan berdasarkan spesiesnya

f)kandang, tempat pakan/minum, sisa alas kandang/litter dan

kotoran kandang dibersihkan secar teratur tidak membawa
unggas sakit atau bangkai unggas keluar dari area peternakan
unggas yang mati harus dibakar atau dikubur
g) kotoran unggas diolah terlebih dahulu sebelum keluar dari area
peternakan
h) air kotor hasil sisa pencucian langsung dialirkan keluar kandang
secara terpisah melalui saluran limbah ke tempat penampungan
limbah (septik tank) sehingga tidak tergenang di sekitar
kandang atau jalan masuk kandang.


Secara skema untuk menciptakan lingkungan peternakan yang bebas
dari penyakit adalah :

gambar

Aspek lain dari biosekuritas adalah mencegah penyakit melalui
vaksinasi. Antibiotika digunakan untuk memberantas infeksi
bakteri. Karena tidak ada obat yang dapat melawan infeksi virus,
maka vaksinasi sebelum infeksi terjadi di dalam kelompok ternak
menjadi pilihan utama untuk melindungi ternak yang dipelihara .


Vaksin virus yang ideal terbuat dari suatu virus yang tidak

menimbulkan penyakit, tetapi virus yang sangat tinggi imunogenesitasnya.

Kombinasi ini agak jarang oleh karena itu

virus-virus terpilih harus memberikan reaksi yang kecil sekali dan

menyebabkan kekebalan yang tinggi. Perusahaan vaksin

mempunyai kombinasi faktor-faktor yang terbaik terhadap virus
yang ada sesuai dengan yang diharapkan.


Tidak semua vaksin efektifitasnya sama. Beberapa vaksin
memberikan kekebalan yang baik tetapi menimbulkan reaksi
setelah diberikan yang lebih berbahaya dari penyakit itu sendiri.

Vaksin yang lain, reaksinya tidak terlihat tetapi tingkat

perlindungannya sangat rendah. Tetapi, kehebatan reaksi biasanya
tidak berhubungan dengan tingkat kekebalan. Virus yang ideal

untuk vaksin adalah yang tidak memberikan reaksi dan

mempunyai kekebalan yang tinggi. Beberapa vaksin untuk infeksi
bakteri tertentu biasanya kurang efektif dari pada kebanyakan
vaksin virus, karena vaksin virus dapat merangsang bagian-bagian
kunci dari sistem kekebalan dengan lebih baik.


Vaksin bisa dalam bentuk hidup atau mati. Keduanya memberikan
reaksi. Vaksin hidup terdiri atas mikroorganisme hidup. Vaksin ini
dapat diberikan pada umur lebih muda daripada vaksin mati, dan
diberikan melalui injeksi, air minum, inhalasi, atau tetes mata.
Kontaminasi vaksin harus dicegah karena dapat menimbulkan
gangguan yang serius.

Mikroagen yang terdapat dalam vaksin hidup akan berkembang di
dalam tubuh unggas, dan bila terdapat infeksi sekunder pada saat
itu, dapat terjadi reaksi yang hebat. Ketika menggunakan vaksin

hidup, peternak harus menyadari bahwa peternakannya mengandung agen penyakit yang berasal dari vaksi n.


Semua vaksin mati, yang pemberiannya harus disuntikkan, dapat
juga menimbulkan reaksi yang berasal dari zat pembawanya.
Reaksi yang paling umum adalah terjadinya pembentukan
jendolan pada tempat penyuntikan (granuloma).


Usia unggas pada saat vaksinasi terhadap penyakit tertentu dan
kapan perlu diulang merupakan faktor penting yang mempengaruhi

tingkat, kualitas dan lamanya kekebalan. Program-program

vaksinasi bervariasi pada ayam broiler, ayam petelur komersial,
ayam bibit, ayam nenek, ayam kalkun, dan burung. Yang penting
diingat adalah vaksinlah sesuai dengan keperluan.


Sedangkan untuk ternak ruminansia kegiatan vaksinnya adalah di
seuaikan dengan pola pemeliharaan, jika untuk breeding biasanya

dilakukan satu tahun duakali, untuk penggemukan biasanya
dilakukan sewaktu akan di beli atau baru datang di kandang.



Demikianlah Artikel Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak

Sekian materi Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini semoga kalian bisa kembali lagi ke sini dan mengajak teman kalian menuju ke sini supaya saya lebih semangat lagi untuk update artikel maka sebarkan link blog ini dan jangan lupa untuk komentar bisa melalui facebook juga lho komentarnya .

Anda sedang membaca artikel Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak dan artikel ini url permalinknya adalah http://bondowoso-jawa.blogspot.com/2016/11/program-biosecurity-dalam-kesehatan.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Program Biosecurity Dalam Kesehatan Ternak"

Posting Komentar