materi : Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama
Judul : Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama
Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama
Artikel berita terbaru, Artikel Tugas Sekolah, Kali ini admin akan membuat artikel tentang Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama karena saya ada tugas dari guru olahraga saya.jadi saya juga mencari di google dan saya jadikan satu di sini supaya kalian juga gampang untuk mengerjakannya.langsung aja ya..........
Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan
Kesehatan
Ada hubungan yang sangat
erat antara olahraga dan kesehatan. Para ahli telah membuktikan saat
berolahraga, aliran darah berjalan lebih lancar. Ketika berolahraga, organ
tubuh khususnya jantung akan terpacu lebih lagi. Dengan demikian organ tubuh
yang menjadi pemacu aliran darah ke seluruh tubuh bertambah kuat. Kuatnya
jantung membuat aliran darah juga berjalan dengan lancar.
Selain jantung yang
semakin terlatih, organ tubuh lain yang juga terlatih saat berolahraga adalah
paru-paru. Tarikan dan hembusan nafas yang lebih cepat membuat kerja paru-paru
ikut terpacu. Dengan demikian olahraga dan kesehatan paru-paru juga memiliki
hubungan yang erat.
Bagian tubuh lain yang
ikut terlatih saat berolah raga adalah anggota tubuh. Saat kita melakukan
berbagai gerakan saat berolahraga, anggota tubuh yang bersangkutan juga akan
terlatih. Misalnya saat berlari, anggota tubuh seperti kaki akan terlatih
dengan baik. Saat bermain bulutangkis, anggota tubuh seperti kaki, tangan dan
otot di sekujur ikut terkena efeknya.
Dengan terlatihnya
berbagai organ dan anggota tubuh membuat kerja setiap organ dan anggota tubuh
menjadi lebih maksimal lagi. Hal inilah yang membuat tubuh menjadi sehat dan
tentu ada hubungannya juga dengan usia. Walau usia di tangan Tuhan, namun
olahraga bisa menjadi salah satu penentu usia pula.
Kerasnya hidup dan
padatnya aktivitas dapat memicu terjadinya stress. Namun dengan olahraga yang
teratur, Anda tidak akan mudah terkena stress. Tanpa stress tentu hidup akan
lebih sehat karena banyaknya penyakit muncul diawali dari stress. Pikiran juga
akan tetap fresh dengan olahraga.
Olahraga : Olahraga dan kesehatan
adalah dua hal yang walau berbeda namun memiliki keterikatan yang sangat erat.
Dengan hidup teratur, istirahat teratur dan olahraga teratur, kesehatan
bukanlah hal yang mustahil dipertahankan. Kesehatan akan dapat menciptakan
hidup yang lebih bahagia lagi.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Pendidikan
Pendidikan
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahrgaga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olehraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SD/MI, adalah meliputi tujuh aspek antara lain:
1. Permainan dan olahraga
2. Aktivitas ritmik
3. Aktivitas uji diri (senam)
4. Aktivitas pengembangan
5. Aktivitas air (akuatik)
6. Aktivitas di luar kelas (outdoor activity)
Pendidikan kesehatan.
--------------------------------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Psikologi
Psikologi penjas dan olahraga adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia berolahraga dalam interaksi dengan manusia lain dan dalam situasi-situasi sosial yang merangsangnya.
Psikologi penjas dan olahraga mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi olahraga. Secara garis besar, ruang lingkup psikologi olahraga meliputi dua hal, yaitu belajar ketangkasan gerak dan unjuk laku.Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya.
Psikologi penjas dan olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri. Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
Psikologi penjas dan olahraga adalah Sebuah proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik sebagai sarana untuk membantu orang memperoleh keterampilan, kebugaran, pengetahuan, dan sikap yang memberikan kontribusi yang optimal kepada pembangunan dan kesejahteraan.
Memberikan kontribusi untuk perkembangan seutuhnya.
Psikologi penjas dan olahraga membahas tentang konsep dan teori psikologi yang diaplikasikan pada olahraga. Pembahasan materi lebih difokuskan pada motivasi berolahraga, motif berprestasi, perkembangan kepribadian, pengaruh individu / keluarga /lingkungan manusia, gejala peningkatan dan merosotnya prestasi atlet, pembinaan mental, pengelolaan tim serta problema
---------------------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Narkoba
Alasan seorang menyalah gunakan narkoba diantaranya untuk mengatasi stres, bersenang-senang, atau sosialisasi. Biasanya seseorang mulai mencoba narkoba (experimentel use) karena ditawarkan oleh teman dan untuk memenuhi keingintahuannya. Sebagian orang akan menggunakannya lagi dengan tujuan bersenang-senang (recreational use) atau untuk bersosialisasi (social use)
Bahaya penyalahgunaan narkoba sangat besar,bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh, seperti hati, jantung, syaraf, mata, kulit, dan lain-lain. Selain itu, juga akan menimbulkan penyakit berbahaya yang sulit disembuhkan, seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa.
Penyalahgunaan narkoba semakin mengalami peningkatan. Banyak orang yang telah menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba hampir terjadi di semua kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Anak-anak dan remaja merupakan sasaran empuk bagi para pengedar narkoba dengan memanfaatkan rasa ingin tahu mereka. Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan pada penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu perlu di imbangi dengan informasi dan bimbingan, sehingga remaja mempunyai tempat konsultasi yang tepat.
Biasanya faktor-faktor yang mendorong seorang trerjerumus ke dalam penyalagunaan narkoba adalah sebagai berikut:
1. pengendalian diri yang lemah dan cenderung mencari sensasi.
2. kondisi kehidupan keluarga.
3. temperamen sulit.
4. mengalami gangguan perilaku
5. suka menyendiri dan berontak
6. prestasi sekolah yang rendah
7. tidak diterima kelompok
8. berteman dengan pemakai narkoba
9. bersikap baik terhadap pemakai narkoba
10. mengenal narkoba di usia dini.
-----------------------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Lingkungan Hidup
Ini yang harus kita pahami, bahwa kita sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial, karena itu tidak mungkin kita akan dapat hidup menyendiri tanpa memperhatikan keadaan di lingkungannya dan memperhatikan kepentingan umum. Dalam kehidupan sosial ini kita selalu terikat oleh norma-norma kehidupan dan tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan bersama.
Oleh sebab itu, maka timbul suatu ilmu yang khusus untuk menelaah tentang kehidupan kita yang terdiri dari individu-individu beserta sikap dan tindakannya, serta unsur-unsur yang terdapat di dalam kehidupannya bersama. Misalnya seperti: agama, adat-istiadat, keluarga, lingkungan, pemerintah, pendidikan, dan sebagainya, merupakan unsur-unsur sosial yang menyangkut perilaku dan tata kehidupan manusia di dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan di masyarakat. Di dalam kehidupan bersama kita akan tumbuh dan berkembang serta akan menemukan pribadi kita masing-masing. Kita akan menyadari mengenai keadaan kita, bahwa kita berada di tengah-tengah manusia yang lainnya.
Saat kita di masa sekolah, kita akan dapat merasakan terjadinya perubahan dan memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kita. Kita tentu akan mengubah sifat-sifat dan perhatiannya dari keadaan lingkungan keluarga kepada lingkungan pada masa sekolah. Hal ini akan terlihat adanya perubahan dari sifat ketergantungan menjadi sifat kemampuan kita dalam hidup kita sendiri.
Dengan demikian yang diberikan sekolah kepada seorang siswanya terlihat mampu membangan kepribadian sosial siswa dalam kehidupanya, walaupun belum, secara mendalam. Namun demikian siswa sudah mulai diarahkan kepada nilai-nilai dan norma kehidupan bersama. Dengan melalui pendidikan jasmani siswa akan dapat diberikan bimbingan terhadap pergaulan hidup, yang sesuai dengan norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan unsur-unsur sosial, hingga akan membantu kehidupan siswa yang lebih aktif, kreatif dan lebih bergairah.
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial siswa antara lain adalah:
1. Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat
2. Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok, agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan pimpinan.
3. Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap perasaan sosial, pengakuan terhadap orang lain.
----------------------------------------------------------------
Oleh sebab itu, maka timbul suatu ilmu yang khusus untuk menelaah tentang kehidupan kita yang terdiri dari individu-individu beserta sikap dan tindakannya, serta unsur-unsur yang terdapat di dalam kehidupannya bersama. Misalnya seperti: agama, adat-istiadat, keluarga, lingkungan, pemerintah, pendidikan, dan sebagainya, merupakan unsur-unsur sosial yang menyangkut perilaku dan tata kehidupan manusia di dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan di masyarakat. Di dalam kehidupan bersama kita akan tumbuh dan berkembang serta akan menemukan pribadi kita masing-masing. Kita akan menyadari mengenai keadaan kita, bahwa kita berada di tengah-tengah manusia yang lainnya.
Saat kita di masa sekolah, kita akan dapat merasakan terjadinya perubahan dan memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kita. Kita tentu akan mengubah sifat-sifat dan perhatiannya dari keadaan lingkungan keluarga kepada lingkungan pada masa sekolah. Hal ini akan terlihat adanya perubahan dari sifat ketergantungan menjadi sifat kemampuan kita dalam hidup kita sendiri.
Dengan demikian yang diberikan sekolah kepada seorang siswanya terlihat mampu membangan kepribadian sosial siswa dalam kehidupanya, walaupun belum, secara mendalam. Namun demikian siswa sudah mulai diarahkan kepada nilai-nilai dan norma kehidupan bersama. Dengan melalui pendidikan jasmani siswa akan dapat diberikan bimbingan terhadap pergaulan hidup, yang sesuai dengan norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan unsur-unsur sosial, hingga akan membantu kehidupan siswa yang lebih aktif, kreatif dan lebih bergairah.
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial siswa antara lain adalah:
1. Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat
2. Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok, agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan pimpinan.
3. Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap perasaan sosial, pengakuan terhadap orang lain.
----------------------------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Seksiologi
Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidkan seks juga diartikan sebagai sex play yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks secara umum adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti,fungsi, dan tujuan seks, sehinggaia dapat menyalurkannya secara baik,benar dan legal.
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti heterosexual (seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi,sosio-kultural, agama, dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex instruction dan eeducation in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk didalamnya juga pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Adapun education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, psikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individu seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik. Karena sex instruction tanpa adanya education in sexuality akan dapat menyebabkan promiscuity (pergaulan dengan siapa saja), serta hubungan-hubungan seks yang menyimpang.
2. Tujuan Pendidikan Seks
Secara umum tujuan dari pendidikan seks sesuai kesepakatan Internasional “Conference Of Sex Education and Family Planning” adalah untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Sedangkan tujuan pendidikan seks yang paling utama adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Adapun tujuan paling akhir pendidikan seks adalah pencegahan kehamilan diluar perkawinan.
Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut
a. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan.
b. Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dalam keluarga.
c. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks.
------------------------------------------
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti heterosexual (seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi,sosio-kultural, agama, dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex instruction dan eeducation in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk didalamnya juga pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Adapun education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, psikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individu seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik. Karena sex instruction tanpa adanya education in sexuality akan dapat menyebabkan promiscuity (pergaulan dengan siapa saja), serta hubungan-hubungan seks yang menyimpang.
2. Tujuan Pendidikan Seks
Secara umum tujuan dari pendidikan seks sesuai kesepakatan Internasional “Conference Of Sex Education and Family Planning” adalah untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Sedangkan tujuan pendidikan seks yang paling utama adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Adapun tujuan paling akhir pendidikan seks adalah pencegahan kehamilan diluar perkawinan.
Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut
a. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan.
b. Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dalam keluarga.
c. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks.
------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Kenakalan Remaja
Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”.
Kenakalan remaja ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor- faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya kenakalan remaja antara lain adalah (1) keluarga, (2) pergaulan, (3) pendidikan, dan (4) waktu luang. Secara rinci penjelasan masing-masing faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja tersebut sebagai beriku.
(1) Keluarga
Hal inilah yang paling rentan . kenapa paling rentan ? Keluarga merupakan tempat pertama kali anak dididik dan ditempa . Cara pendidikan yang diterapkan oleh orang tua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak di masa yang akan datang . Namun cara mendidik disini tidak terlalu otoriter , tegas , permisif , maupun demokratis melainkan cara pendidikan tersebut digunakan secara seimbang dan sesuai kebutuhan .
(2) Pergaulan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya.
(3) Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Hal ini penting untuk menjaga agar pendidikan Agama yang telah diperoleh anak di rumah tidak kacau dengan agama yang diajarkan di sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Berilah pengertian yang baik dan bebas dari kebencian tentang alasan orangtua memilih agama serta alasan seorang anak harus mengikuti agama orangtua.
----------------------------------------------------
Kenakalan remaja ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor- faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya kenakalan remaja antara lain adalah (1) keluarga, (2) pergaulan, (3) pendidikan, dan (4) waktu luang. Secara rinci penjelasan masing-masing faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja tersebut sebagai beriku.
(1) Keluarga
Hal inilah yang paling rentan . kenapa paling rentan ? Keluarga merupakan tempat pertama kali anak dididik dan ditempa . Cara pendidikan yang diterapkan oleh orang tua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak di masa yang akan datang . Namun cara mendidik disini tidak terlalu otoriter , tegas , permisif , maupun demokratis melainkan cara pendidikan tersebut digunakan secara seimbang dan sesuai kebutuhan .
(2) Pergaulan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya.
(3) Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Hal ini penting untuk menjaga agar pendidikan Agama yang telah diperoleh anak di rumah tidak kacau dengan agama yang diajarkan di sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Berilah pengertian yang baik dan bebas dari kebencian tentang alasan orangtua memilih agama serta alasan seorang anak harus mengikuti agama orangtua.
----------------------------------------------------
Hubungan Penjaskes Dengan Agama
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensi, harmonis, jelas dan logis. Dan salah satu kelebihan Islam adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.
“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.
Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin kita hanya memuaskan hasrat untuk berolahraga tetapi agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam mendekatkan diri kepa ALLAH SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah memberikan badan yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita dalam berolahraga. Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.
Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.
Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin kita hanya memuaskan hasrat untuk berolahraga tetapi agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam mendekatkan diri kepa ALLAH SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah memberikan badan yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita dalam berolahraga. Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.
Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
sekian dari saya artikel dari saya semoga artikel Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama
itu membantu anda
itu membantu anda
Demikianlah Artikel Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama
Sekian materi Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini semoga kalian bisa kembali lagi ke sini dan mengajak teman kalian menuju ke sini supaya saya lebih semangat lagi untuk update artikel maka sebarkan link blog ini dan jangan lupa untuk komentar bisa melalui facebook juga lho komentarnya .
Anda sedang membaca artikel Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama dan artikel ini url permalinknya adalah http://bondowoso-jawa.blogspot.com/2014/08/hubungan-penjaskes-dengan-kesehatan-pendidikan-psikologi-narkoba-lingkunganhidup-seksiologi-kenakalanremaja-agama.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
0 Response to "Hubungan Penjaskes Dengan Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Narkoba, Lingkungan Hidup, Seksiologi, Kenakalan Remaja, Agama"
Posting Komentar